Peran Mahasiswa dalam Mensukseskan Pemilu
Di era sekarang setiap orang berlomba-lomba ingin menduduki jabatan politik tertentu. Hal ini dapat memicu kecurangan dalam segala hal baik atau buruk. Mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kursi tersebut, karena sebentar lagi akan ada pemilu pilpres atau pemilu lainnya. Untuk menghindari terjadinya suatu kecurangan seorang mahasiswa harus berpikir kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan ini.
Di era demokrasi setiap orang memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk mahasiswa. Mahasiswa adalah sebuah asset untuk negaranya. Mahasiswa memiliki peranan yang sangat besar dalam memajukkan dunia perpolitikan Indonesia. Karena mahasiswa adalah kaum terdidik dan kaum intelektual yang mempunyai semangat dan komitmen yang tinggi. Dalam dunia politik seorang mahasiswa tidak hanya menerima apa yang telah diberikan dosennya tapi dia juga harus inisiatif untuk mencari tahu kebenaran dan segala informasi yang telah terjadi dalam lingkungannya atau Negaranya.
Sebagai mahasiswa kita harus berpartisipasi untuk mensukseskan penyelenggaraan pemilu. Mahasiswa sangat dibutuhkan karena mereka komponen yang berkepentingan langsung dengan proses dan hasil pemilu. Karena, mahasiswa selalu diposisikan sebagai kelompok penting dalam masyarakat. Ada 3 tipe mahasiswa , yaitu :
- Mahasiswa aktivis adalah mereka yang menganut sistem nasionalis dan menuntut perubahan, bahkan saat ini mereka melakukan aksi untuk menuntut haknya.
- Mahasiswa apatis yang tak peduli apa pun yang terjadi di negaranya.
- Mahasiswa biasa.
Yang manakah Anda???
Jawaban terbaik ada diri masing-masing karena, seorang mahasiswa adalah "maha" yang berarti dia bisa membedakan yang mana yang baik dan salah.
Dalam konteks pemilu diperlukan mahasiswa aktivis yang akan melakukan perannya dengan baik dan dapat diaplikasikan dengan:
- Melakukan pengawasan setiap tahapan Pemilu pada semua tingkatan penyelenggaraan Pemilu baik nasional maupun daerah. Pengawasan ini menjadi andil penting karena pengawasan formil oleh lembaga pengawas Pemilu (Bawaslu) sering terbatas area dan cakupannya.
- Melakukan pendidikan dan penyadaran pemilih untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
- Melakukan advokasi terhadap kasus-kasus kecurangan Pemilu melalui saluran kelembagaan yang ada (Lembaga Pengawas Pemilu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu))
"Mahasiswa bagaikan bunga yang akan selalu mekar dan bekembang seiring jalan"
r@@-26